Monev di Unsurya, Deputi Program YPMAK Ingatkan Peserta Beasiswa Harus Disiplin

Monev di Unsurya, Deputi Program YPMAK Ingatkan Peserta Beasiswa Harus Disiplin
Tim YPMAK saat melakukan Monev di Unsurya, Jakarta. (Foto: Ist)

TIMIKA | Deputi Program Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) Billy Korwa, mengingatkan kepada peserta beasiswa untuk selalu disiplin.

Hal ini disampaikan saat Tim Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) beberapa waktu lalu melakukan monitoring dan evaluasi (Monev) ke Universitas Dirgantara Suryadarma (Unsurya) di Jakarta.

Pada Monev tersebut, Tim YPMAK ingin mendengar pemaparan perkembangan peserta program beasiswa dari pihak mitra. Serta melakukan tatap muka dengan para peserta beasiswa.

Usai mendengar pemaparan perkembangan peserta beasiswa di Unsurya, Tim Monev Program Pendidikan YPMAK menggelar tatap muka dengan peserta beasiswa, pada Rabu, tanggal 17 Januari 2024.

YPMAK selaku pengelola Dana Kemitraan PT Freeport Indonesia, terus berkomitmen dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) masyarakat Amungme dan Kamoro, serta lima suku kekerabatan lainnya di Kabupaten Mimika melalui Program Pendidikan.

Pada tatap muka tim monev dan peserta beasiswa di Unsurya, Jakarta, Kepala Divisi Monev Program Pendidikan, Dionisius Burdam mengatakan bahwa monitoring secara rutin dilakukan, dalam satu tahun dua kali dilaksanakan.

“Maksud kedatangan kami bukan hanya mendengarkan laporan dari mitra. Tapi juga melihat secara langsung perkembangan peserta beasiswa di kota-kota studi,” kata Kepala Divisi Monev Pendidikan.

Pada pelaksanaan program beasiswa tersebut, YPMAK memiliki pedoman yang harus dipatuhi. Sehingga, apabila peserta melanggar, maka akan diberi tindakan tegas dan YPMAK tidak main-main dalam menegakkan aturan itu.

“Jadi adik-adik, tetap semangat, rajin kuliah, dan disiplin agar dapat menyelesaikan pendidikan S1 tepat waktu 5 tahun dengan IPK diatas standar yang ditetapkan, yaitu minimal 2,5. Jika ada pelanggaran dan peserta beasiswa tidak dapat memenuhi standar maka YPMAK akan menghentikan pembiayaan atau pemberian beasiswa,” katanya.

Pada kesempatan yang sama, Deputi Program, Billy Korwa mengatakan bahwa peserta beasiswa jangan pernah malu bertanya jika saat perkuliahan mengalami kendala atau tidak mengerti.

“Kalau tidak tahu, adik-adik jangan pernah malu bertanya, baik pada dosen maupun teman-teman kuliah lainnya,” kata Billy seraya menambahkan bahwa pendidikan adalah modal utama dan penting untuk masa depan.

Billy mengingatkan kepada para peserta beasiswa di Unsurya Jakarta bahwa masih banyak saudara-saudara lainnya di Papua, yang telanjang kaki saat pergi ke sekolah atau masih belum ada kesempatan untuk sekolah.

Oleh itu, peserta beasiwa harus benar-benar kuliah, jangan hanya ingin ke Jakarta untuk santai-santai atau jalan-jalan saja.

Dalam setiap kali melakukan monitoring di kota-kota studi, YPMAK menemukan banyak peserta beasiswa yang pulang ke Timika dan tidak Kembali lagi dengan alasan tidak memiliki tiket.

Menanggapi itu, Deputi Program, Billy Korwa mengatakan bahwa pemberian tiket kepada peserta beasiswa hanya empat kali, yaitu pada saat dikirim ke kota studi, kedua saat orang tua menghadiri wisuda, kemudian selesai wisuda, dan kembali ke Timika. Lalu pemberian tiket keempat adalah sifatnya emergency, jika orang tua peserta beasiwa meninggal dunia.

“Jadi jika tidak emergency, sebaiknya tidak usah pulang,” tutup Billy.

penulis : Mujiono
editor : Aditra

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *