Polisi Belum Temukan Jenazah Korban Isu Penculikan Anak di Kabupaten Jayapura

Kapolres Jayapura AKBP Frederickus W.A Maclarimboen. (Foto: Humas Polda Papua)
Kapolres Jayapura AKBP Frederickus W.A Maclarimboen. (Foto: Humas Polda Papua)

JAYAPURA | Jajaran Polres Jayapura dan Basarnas masih terus mencari jasad pria berinisial H, korban pembunuhan oleh 4 pelaku di Kampung Meteor, Distrik Airu, Kabupaten Jayapura, Papua, pada Senin, 6 Maret 2023.

Korban merupakan sopir lajuran Jayapura-Wamena yang dibuang usai ditikam lantaran para pelaku termakan isu hoaks penculikan anak.

“Hingga hari kelima, jenazah korban belum juga ditemukan. Kami bersama Basarnas masih terus melakukan upaya pencarian dengan menyisir Sungai Mamberamo. Karena menurut pengakuan para pelaku bahwa mereka membuang korban ke sungai (Mamberamo),” kata Kapolres Jayapura AKBP Frederickus W.A Maclarimboen yang dikonfirmasi seputarpapua.com di Jayapura, Jumat (10/3/2023).

Frederickus berharap upaya pencarian yang dilakukan tim gabungan membuahkan hasil.

“Kita doakan semoga jenazah korban lekas ditemukan,” ucapnya.

Sebelumnya dikabarkan seorang sopir menjadi korban persekusi (main hakim sendiri) akibat dipicu isu hoaks soal penculikan anak.

Frederickus menerangkan kejadian itu berawal ketika korban dan 4 rekan sopir lainnya dengan 4 unit truk, berangkat dari Kabupaten Jayawijaya menuju Kabupaten Jayapura, pada Senin.

Namun ketika tiba di Kampung Malili, kelima sopir itu dipalang warga setempat guna pemeriksaan terkait isu penculikan anak.

Lalu ada salah satu mobil tiba-tiba muncul di lokasi pemalangan, dan langsung melakukan perusakan terhadap truk yang dipalang oleh masyarakat.

Advertisements

Lantaran ketakutan, kelima sopir tersebut lalu berpencar dan melarikan diri ke dalam hutan disekitar lokasi (TKP) untuk menyelamatkan diri. Apalagi saat itu masyarakat semakin brutal dan merusak kendaraan mereka.

Sayangnya, sambung Frederickus, korban H yang saat itu ingin meminta pertolongan di salah satu camp PT Yasa, yang jaraknya sekitar 30 meter dari lokasi pemalangan, malah mendapat penganiayaan menggunakan kayu dari pelaku YW (57) yang merupakan security camp PT Yasa dan DA. Rupanya mereka juga sudah termakan informasi hoaks tentang penculikan anak.

“Setelah pengeroyokan korban, pelaku YK (21) lalu membawa lorban menuju Jembatan Meteor yang berjarak sekitar 500 meter dari camp PT Yasa, dikuti pelaku YW, SP dan DA,” bebernya.

Para pelaku langsung membuang korban dan badik (alat tajam pisau) ke Sungai Mamberamo. Mereka kebingungan karena melihat korban sudah berlumuran darah, sehingga mencoba menghilangkan jejak.

Tak berapa lama kemudian, Timsus Polres Jayapura berhasil meringkus para pelaku yakni SP (21), DA (28), YW (57) di Distrik Airu, Kabupaten Jayapura. Sedangkan YK (21) diringkus saat sudah berada di Sentani.

“Untuk pelaku DA (28) yang sebelumnya buron, sudah kami tangkap dan sementara diamankan di Pos Pol Airu, sedangkan para pelaku lain sudah mendekam di sel tahanan Polres Jayapura guna menjalani proses hukum,” tandas Frederickus.

penulis : Alley

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan