Study: Penyebab Rasa Kopi Bukan Ditentukan Jenisnya

Ilustrasi
Ilustrasi

JAKARTA | Sebuah studi baru menunjukkan suara keras memengaruhi bagaimana orang mengalami kepahitan, keasaman, manis, dan aroma minuman kopi mereka.

Sebenarnya kopi rasanya sama saja. Tapi, suara keras bisa mengubah rasa kopi dan membuatnya terasa kurang enak. Demikian menurut studi itu dilansir dari Guardian.

Sebuah penelitian yang baru saja diterbitkan dalam jurnal Food Quality & Preference menemukan bahwa orang-orang “kurang sensitif terhadap atribut sensorik dan hedonis tertentu” dari kopi dalam kondisi yang lebih keras.

Jadi, secara khusus, kebisingan mempengaruhi kepahitan, keasaman, rasa manis dan aromanya.

Bagaimana mengukur hal seperti itu?

Dalam studi tersebut, 400 pria dan wanita diminta untuk minum kopi sambil mendengarkan suara berisik dari food court yang ramai pada 85 desibel berbobot A melalui headphone.

Kemudian partisipan diberi kopi identik dengan set suara 20 desibel lebih rendah.

Tanpa menyadarinya, sebagian besar peserta menilai kopi kedua rasanya lebih enak dan lebih mahal.

Bagaimana itu bisa terjadi? Tim peneliti menyebutkan itu disebabkan karena suara keras menciptakan “beban kognitif yang berat” yang dapat mengurangi respons otak terhadap rangsangan lain, dalam hal ini pengalaman rasa.

Ada kemungkinan bahwa lingkungan dengan desibel tinggi dapat mendorong konsumen yang tidak peka terhadap kopi yang lebih kuat, atau penambahan gula berlebih. Itu tidak sehat.

Sumber: Leteratoday

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan