Terendam Hujan, Sebagian Lahan Pertanian di Merauke Gagal Panen

Areal persawahan di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan. (Foto: Hendrik Resi/Seputarpapua)
Areal persawahan di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan. (Foto: Hendrik Resi/Seputarpapua)

MERAUKE, Seputarpapua.com | Sebagian lahan pertanian yang menjadi kawasan sentra produksi (KSP) pada beberapa distrik di Kabupaten Merauke dilaporkan mengalami gagal panen tahun 2024 ini. Gagal panen dipicu tanaman padi terendam air hujan.

Musibah gagal panen ini disebabkan faktor cuaca dari El Nino ke La Nina yang cukup panjang di musim pancaroba hingga terjadi anomali cuaca. Intensitas curah hujan cukup tinggi memicu banjir menyebabkan areal persawahan tergenang atau terendam air.

Dinas Pertanian dan Holtikultura Kabupaten Merauke saat ini masih melakukan pendataan jumlah areal persawahan petani yang terdampak musibah gagal panen.

Kepala Dinas Pertanian dan Holtikultura Kabupaten Merauke, Yosefa Loise Rumaseu menyebutkan, beberapa KSP pangan seperti di Distrik Kurik, Semangga dan Tanah Miring, tanaman padi terserang hama wereng putih dan punggung coklat ketika terendam hujan.

“Nah, ketika terendam hujan pada posisi banjir, hamanya tidak turun ke air, tetapi dia naik ke atas dan menyerang tanaman padi yang sudah siap panen. Ini yang menjadi kendala kita, tetapi kita tidak bisa melawan alam,” kata Yosefa Rumaseu kepada awak media di Merauke, Papua Selatan, Sabtu (4/5/2024).

“Setelah terkena serang hama wereng putih dan punggung coklat, hujan intensitasnya cukup tinggi dan angin kencang yang membuat rebah padi. Satu-satunya jalan kita harus memanen saat dekat musim panen, tetapi kualitas padinya tidak maksimal,” sambungnya.

Menurut Yosefa, dengan kunjungan Menteri Pertanian (Mentan) RI Andi Amran Sulaiman meninjau lahan pertanian di Kabupaten Merauke beberapa waktu lalu, telah diikuti dengan penanggulangan hama penyakit padi di Merauke oleh Pemerintah Pusat melalui penyemprotan.

“Kurang lebih 30 ribu hektare yang sudah dilakukan penyemprotan. Saat ini sedang dalam proses untuk terus dilakukan,” sebutnya.

Disinggung kemungkinan terjadi paceklik akibat gagal panen tersebut, Yosefa optimis bahwa kemungkinan tersebut sangat kecil terjadi. Mengingat, Merauke sudah mempunyai stok padi yang telah dipanen.

“Kita punya luas tanam ada 36 ribu hektare dan sudah tertanam 31 ribu hektare. Kita sudah panen 17.600 hektare. Kita sudah lakukan pendampingan kepada petani untuk mengatasi itu dan mengikuti situasi yang berkembang. Mudah-mudahan cuaca kembali bersahabat,” harapnya.

penulis : Hendrik Resi
editor : Saldi Hermanto

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *