TPNPB Klaim 5 Jenazah yang Ditemukan Aparat di Yahukimo Bukan Anggota Mereka

Jenazah kelima korban yang diklaim TPNPB-OPM bukan bagian mereka. (Foto: Ist)
Jenazah kelima korban yang diklaim TPNPB-OPM bukan bagian mereka. (Foto: Ist)

TIMIKA | Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) mengklaim 5 orang jenazah diduga anggota mereka (kelompok kriminal bersenjata/KKB), yang ditemukan di pinggir Kali Berasa, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan pada Kamis 14 September 2023, bukanlah bagian dari mereka.

Melalui keterangan keterangannya yang diterima media ini, Minggu (17/9/2023), Juru Bicara TPNPB Sebby Sambom menyebut 5 orang tersebut merupakan masayarakat sipil.

Sebby mengklaim 5 orang tersebut menjadi korban serangan aparat di lokasi sekitar jasad mereka ditemukan. Hal itu juga didukung laporan langsung dari pemimpin TPNPB Yahukimo Elkius Kobak pada Jum’at, 15 September 2023 yang membenarkan soal kejadian penyerangan itu.

Sebby lebih lanjut menjelaskan, menurut Elkius, lokasi tempat kelima korban ditemukan merupakan jalan darat yang biasa digunakan masyarakat dari suku Ngalik dan Kesing dari kampung ke kota maupun sebaliknya.

“Dua hari lalu (masyarakat berjalan) dari kampung ke kota tujuan mau belanja bahan keperluan, tetapi justru aparat dari ibukota Kabupaten Yahukimo memasang bom di mata jalan yang biasa gunakan oleh masyarakat, sehingga lima orang mati ditempat,” ungkap Sebby.

Usai ditemukan, kata Sebby, kelima jenazah kemudian dibawa oleh warga dan Polres Yahukimo untuk visum di Rumah Sakit Umum Dekai. Beberapa jam kemudian, kelima jenazah korban dikuburkan di Pemakaman Umum Kilo 4 Yahukimo.

Atas kejadian tersebut, Sebby menegaskan, Pimpinan TPNPB Kabupaten Yahukimo Elkius Kobak memberikan peringatan keras kepada Dandim 1715/Yahukimo, Kapolres Yahukimo, Marinir TNI Angkatan Laut, Komandan Satgas Damai Cartenz.

“Masyarakat sipil sedikit pun jangan korek, jika ada yang berani korek, masyarakat saya (Elkius) itu akan menjadi catatan serius bagi saya. Bupati Yahukimo saudara Didimus Yahuli dan Wakil Bupati Esau Miram, harus bertanggungjawab atas pembunuhan masyarakat sipil di Yahukimo, karena (pembangunan) beberapa Pos Brimob dan Pos TNI adalah izin kalian berdua sebagai kepala wilayah,” tegas Elkius dalam laporannya kepada Sebby Sambom.

Sebby pun membeberkan bahwa Elkius menyayangkan masyarakat sipil yang harusnya dilindungi oleh hukum Humaniter Internasional justru menjadi korban.

Advertisements

Sebelumnya, Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Penkogabwilhan) III menyebut bahwa kelima korban merupakan anggota kelompok separatis Papua atau KST.

Kepala Penerangan (Kapen) Kogabwilhan III Kolonel Czi GN Suriastawa menyatakan kelima jenazah tersebut bukan masyarakat sipil Yahukimo, melainkan anggota kelompok separatis Papua yang bergabung dengan Yotam Bugiangge dari Batalyon Wesem.

“Data-data sudah dicocokkan dengan data KST yang dimiliki semua aparat keamanan gabungan, dan sudah sesuai bahwa mereka anggota KST Papua,” kata Suriastawa dalam keterangannya.

Adapun disebutkan bahwa kejadian kontak tembak berawal pada hari Rabu, 13 September 2023 sekitar pukul 12.10 WIT.

Berdasakan hasil pengamatan di Pos TNI tentang adanya pergerakan beberapa orang, diantaranya bersenjata laras panjang sedang melintas di Sungai Brasa (Kali Brasa), dan sebagian lagi ada yang keluar masuk gubuk di pinggiran sungai tersebut.

Selanjutnya sekitar pukul 13.15 WIT aparat gabungan melanjutkan pengintaian lebih detail dan diputuskan untuk melaksanakan patroli. Di tengah patroli, aparat ternyata bertemu dengan KST di Sungai Brasa.

Advertisements

Keesokannya tanggal 14 September 2023 sekitar pukul 09.05 WIT, kelompok disebut yang pertama kali melepaskan tembakan dari dua arah berbeda ke arah tim gabungan. Saat itu pula ada beberapa anggota separatis bermunculan dari gubuk yang juga melepas tembakan ke arah aparat.

“Saat itu juga Dansatgas Gabungan memerintahkan untuk membalas tembakan. Dalam baku tembak, awalnya terlihat 4 orang KST meninggal di tempat. Sementara yang lainya berhamburan menyelamatkan diri masing-masing sambil membawa kabur senjata dari mereka yang sudah tewas. Menjelang beberapa saat, kontak tembak berhenti, sehingga aparat melanjutkan penyisiran, di mana terdapat 1 orang KST lagi yang ditemukan tewas,” terangnya.

“Karena tidak ada masyarakat Yahukimo yang mengaku sebagai keluarganya, maka Kodim, Polres bersama Pemda dan masyarakat setempat melaksanakan pemakaman terhadap kelima jenazah tersebut,” imbuh Kapenkogabwilhan III.

penulis : Fachruddin Aji
editor : Saldi Hermanto

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan