TIMIKA | 97 Guru Pengawai Pemerintahan dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tingkat SMA, SMK, SLB akhirnya menerima Surat Keputusan (SK) Peralihan yang diserahkan secara langsung oleh Plt Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah, Willem Naa, Jum’at (9/6/2023), di Aula Kantor Dinas Pendidikan.
Penantian selama enam bulan dari Januari 2023 akhirnya membuahkan hasil, secara resmi SK Peralihan dari Provinsi Papua ke Kabupaten Mimika dibagikan kepada Guru P3K yang tersebar mengajar pada SMA, SMK, dan SLB di Kabupaten Mimika.
Plt Kepala Dinas Pendidikan, Willem Naa, dalam kesempatan itu menyampaikan permohonan maaf atas keterlambatan penyerahan SK kepada 97 guru P3K.
“Nama sudah lengkap ada 99 (Guru P3K) secara administrasi. Sekali lagi saya minta maaf karena terlambat, hari ini baru kita terima. Kami juga berusaha mendesak gubernur sampai ke Jayapura,” ungkapnya.
Willem Naa mengharapkan para guru P3K untuk tekun melaksanakan tugasnya masing-masing setelah menerima SK Peralihan.
“Kita sebagai pelayan bagaimana kita menyiapkan anak-anak bangsa yang ada di Kabupaten Mimika, kita didik mereka dengan baik dan mereka kedepan lebih baik,” jelasnya.
Willem Naa juga menyebutkan terkait hak guru P3K mulai SMA, SMK dan SLB, akan diproses dalam waktu dekat.
“Mudah-mudahan semua hak (gaji dan tunjangan) termasuk TPP diproses minggu depan, kami sudah siapkan anggarannya,” ungkapnya.
Perwakilan guru P3K, Arif, menyampaikan bahwa terdapat dua guru P3K yang mengundurkan diri, sehingga total dari 99 guru tersisa 97 yang hadir menerima SK.
Arif juga mengungkapkan rasa terimakasihnya kepada Plt Kepala Dinas Pendidikan atas perjuangannya sehingga SK dapat diterima oleh para guru.
“Saya mewakili teman-teman mengucapkan terimakasih kepada pak Kadis dan pihak lainnya, karena membantu kami memperjuangkan nasib kami,” ucapnya.
Saat diwawancara secara personal, Arif mengharapkan adanya pembayaran gaji dan TPP yang belum diterima selama bulan Januari hingga Juni 2023.
“Sebenarnya yang kita harapkan juga mudah-mudahan TPP dibayarkan selama enam bulan ini, karena teman-teman juga ada yang sampai ngojek, jual-jual, sampai ada yang pinjam uang juga, supaya menafkahi keluarga,” katanya.
“Kami harapkan semoga hal-hal seperti ini tidak terjadi lagi,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan
Anda Harus Login untuk berkomentar. Belum Punya Akun ? Daftar Gratis