Di Asmat Kini Ada Sekolah Menengah Agama Katolik

RESMIKAN | Uskup Keuskupan Agats Mgr Aloysius Murwito OFM meresmikan SMAK Seminari Yohanes Penginjil Asmat, Selasa (16/3/2021). (Foto: Fagi Difinubun)
RESMIKAN | Uskup Keuskupan Agats Mgr Aloysius Murwito OFM meresmikan SMAK Seminari Yohanes Penginjil Asmat, Selasa (16/3/2021). (Foto: Fagi Difinubun)

ASMAT | Dirjen Bimas Katolik Kemenag RI Yohanes Bayu Samodro hadiri peresmian Sekolah Menengah Agama Katolik (SMAK) Seminari Yohanes Penginjil Asmat, Selasa (16/3/2021).

Sekolah ini berada di Kampung Baru, Jalan Pombai, Distrik Agats, Kabupaten Asmat, Papua.

Peresmian SMAK Seminari Yohanes Penginjil Asmat dilakukan oleh Uskup Keuskupan Agats, Mgr Aloysius Murwito OFM.

Hadir dalam peresmian, Dirjen Bimas Katolik Kemenag RI Yohanes Bayu Samodro, Sekda Asmat Bartholomeus Bokoropces, Wakil Ketua II DPR Papua Edoirdus Kaize.

Kemudian, Kepala Yayasan SMAK Seminari Yohanes Penginjil Asmat Donatus Tamot, Kepala Kemenag Asmat Yohanes Nahak, serta tokoh agama, tokoh masyarakat dan undangan terkait.

Setelah peresmian, dilanjutkan dengan ibadah syukur atas kehadiran gedung sekolah baru SMAK Seminari Yohanes Penginjil Asmat.

Dirjen Bimas Katolik Kemenag RI Yohanes Bayu Samodro dalam sambutannya mengatakan, semoga berdirinya SMAK Seminari Yohanes Penginjil Asmat mampu menghadirkan mutiara-mutiara muda yang berkompeten dari Tanah Papua.

Menurutnya, sekolah ini sejajar dengan sekolah pendidikan Islam dibawah naungan Kemenag RI, yakni madrasah aliyah negeri.

“Di Islam ada madrasah pendidikan Islam, di Katolik kita punya Sekolah Menengah Agama Katolik yang sama-sama bernaung dibawa Kemenag RI,” kata Bayu.

Terkait izin operasional akan ditindaklanjuti secepatnya, sesuai permintaan Uskup Keuskupan Agats.

Untuk tim, Tim Bimas Katolik Kemenag RI, kata Bayu, akan turun meninjau sekolah ini sehingga segala administrasinya dapat terwujud, demi keberlanjutan progres aktivitas pendidikan yang lancar dan berkualitas.

“Saya mendukung penuh kehadiran SMAK berdiri di Asmat karena untuk mendorong kehidupan manusia di Tanah Papua, karena dasar utama penguatan SDM di Papua melalui dunia pendidikan, apalagi fokusnya pendidikan agama untuk anak Papua,” ujar Bayu.

Advertisements

Bayu menambahkan, sekolah pendidikan agama sangat penting dihadirkan di Papua, salah satunya di Asmat. Kehadiran sekolah pendidikan agama sebagai upaya untuk memastikan tunas muda agar lebih didekatkan memahami ilmu dan nilai-nilai agama itu sendiri.

Hadirnya sekolah ini, menurut Bayu, diharapkan dapat bertumbuh benih-benih tunas muda yang berwawasan luas, dan berilmu Agama Katolik yang mumpuni, sehingga dapat menyiarkan pesan-pesan iman untuk masyarakat setempat.

“Saya percaya calon siswa yang nanti masuk SMAK Seminar Yohanes Penginjil Asmat kelak akan menjadi kader-kader cemerlang karena dididik langsung melalui Keuskupan Agats,” tutur Bayu.

Advertisements

Uskup Keuskupan Agats, Mgr Aloysius Murwito OFM menyampikan terima kasih kepada seluruh elemen dan khususnya donatur yang ikhlas mendukung penuh berdirinya sekolah ini.

Uskup mengakui, mimpi berdirinya SMAK Seminari Yohanes Penginjil ini sejak tahun 2019 yang lalu, tepat dengan agenda Musyawarah Pastoral.

“Karena didorong pula oleh ummat, maka sekolah ini telah dibangun dan diresmikan. Pembangunan sekolah ini baru 60 persen, akan dilanjutkan juga pembangunan seperti asrama putra/putri dan fasilitas dasar lainya,” kata Uskup.

Advertisements

Menurut Uskup, yang paling utama misi sekolah ini didirikan agar mengumpulkan generasi muda, khususnya anak muda asli Asmat agar didorong menjadi Imam.

“Untuk itu, para siswa/siswi nantinya akan diberikan pendidikan kerohanian Agama Katolik dan penguatan kehidupan gereja lainya,” pungkas Uskup.

 

Reporter: Fagi Difinubun
Editor: Aditra

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan