TIMIKA | Melayani di wilayah Kabupaten Mimika tidak hanya melayani wilayah kota dan perairan, tetapi juga wilayah pegunungan. Akses jalan darat yang masih belum terhubung membuat tim Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Mimika menggunakan helikopter untuk menjangkau wilayah tersebut.
Tim Disdukcapil bertolak dari Mimika menuju wilayah pegunungan tepatnya di Kampung Omponi atau Arowanop, Distrik Tembagapura, Kamis (16/11/2023) dan kembali pada Jumat (17/11/2023).
Kepala Disdukcapil Mimika Slamet Sutedjo mengatakan, timnya telah menjangkau hampir seluruh wilayah pegunungan di Kabupaten Mimika.
“Apakah semua wilayah pegunungan telah dikunjungi, mungkin tersisa Alama,” katanya saat dihubungi seputarpapua.com melalui pesan singkat pada Jumat.
Slamet melanjutkan, kunjungannya ke Aroanop pihaknya menyerahkan total 840 dokumen Administrasi Kependudukan (Adminduk).
Dokumen itu terdiri pencetakan KTP-el bagi 120 orang, Kartu Identitas Anak (KIA) 50, Akte kelahiran 100 dan Kartu Keluarga (KK) 300.

Selain melayani Aroanop, Disdukcapil juga menyerahkan sebanyak 50 KTP-el dan KIA, akte 100 dan 70 KK.
“Ada perekaman pemula juga sebanyak 16 orang,” ungkapnya.
Pelayanan yang dilakukan Slamet dan para stafnya ternyata membuat tim dari Kemendagri yang juga ikut terlibat merasa takjub.
Direktorat PIAK, Ditjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil Asep Firdaus yang ikut berkunjung ke Aroanop memberikan apresiasinya.
“Jemput bola bukan hal baru bagi saya pribadi dan Direktorat saya bukan satu dua kali, ada pernah di Baduy, dan di Papua sudah banyak dilakukan, secara pribadi untuk pegunungan saya juga pernah, dan ini luar biasa dan memang menunjukan bahwa pelayanan Dukcapil di Mimika ini luar biasa,” terangnya saat ditemui di Bandar Udara Mozes Kilangin, Kamis kemarin setelah kembali dari Aroanop.
Asep berharap, pelayanan lintas wilayah yang diberikan Dukcapil Mimika dapat berdampak luas bagi masyarakat dan pemerintah.
“Harapan kami, (kegiatan jempol) ini terus digiatkan, harapannya pemkab dan pemerintah pusat dapat memberikan juga dukungan materin dan non materil,” tegasnya.
Menurut Asep, apabila pelayanan Adminduk hanya dilakukan dengan cara reguler atau seperti biasa masyarakat kampung datang ke Kantor Dukcapil, maka dapat dipastikan masyarakat wilayah gunung tidak akan terlayani. Namun dengan adanya program ini masyarakat bisa dijangkau.
“Semoga kegiatan ini dapat berjalan terus, (ini) luar biasa,” tutupnya.
Tinggalkan Balasan