Ini Identitas Para Korban yang Disandera KKB di Pegunungan Bintang

Ilustrasi
Ilustrasi (Foto: Freepik.com)

JAYAPURA | Penyanderaan kembali dilakukan kelompok kriminal bersenjata (KKB). Kali ini terhadap kepala dinas, karyawan perusahaan pembangunan tower base transceiver station (BTS), dan warga lokal, pada Jumat, 12 Mei 2023, di Distrik Okbab, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan.

Awalnya enam orang disandera, namun dua diantaranya sudah dilepas. Tujuannya agar keduanya dapat menyampaikan pesan terkait permintaan tebusan dari para pelaku yang berjumlah lima orang, dan ketahui merupakan anggota KKB dari Batalyon V Atema/Okbab TPNPB-OPM Kodap XXXV (35) Bintang Timur.

Keenam korban yakni Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Pegunungan Bintang, Alverus Sanuari dan Benjamin Sembiring, karyawan dari PT. IBS (kontraktor pembangunan tower). Keduanya dilepas para pelaku setelah upaya komunikasi dilakukan para tokoh adat di Distrik Okbab.

Kemudian empat orang lainnya yang kini masih menjadi tawanan KKB, mereka adalah Asmar dan Feryan Erlangga merupakan karyawan PT. IBS, kemudian dua orang lainnya Peas Kulka selaku Staf Distrik Okbab dan Senus Lepitalem, pemuda Distrik Borme.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Benny Ignatius Ady Prabowo menjelaskan, enam orang itu awalnya dipimpin Kepala Diskominfo Kabupaten Pegunungan Bintang berangkat dari Oksibil menuju Distrik Okbab menggunakan pesawat, Jumat pagi.

Saat tiba di Lapangan Terbang Okbab, rombongan dihadang lima orang yang mengaku KKB.

“Saat itu mereka (KKB) menggunakan senjata tajam, seperti parang, dan melakukan kekerasan fisik terhadap tiga orang pekerja,” kata Benny di Kota Jayapura, Sabtu (13/5/2023).

Kombes Benny benarkan Kepala Diskominfo Alverus Sanuari dengan salah satu korban luka bernama Benjamin Sembiring telah dilepas pelaku dan kini telah kembali ke Oksibil.

“Mereka (dua korban) tiba di Bandara Oksibil sekitar pukul 11.00 WIT dan langsung dilarikan ke RS Oksibil untuk mendapatkan perawatan medis. Namun, hingga saat ini masih terdapat empat orang yang disandera oleh kelompok tersebut. Dua di antaranya mengalami luka akibat penganiayaan,” kata Kombes Benny di Kota Jayapura.

Benny juga mengungkap, KKB meminta tebusan sebesar Rp500 juta sebagai syarat pembebasan terhadap empat sandera lainnya.

“Tuntutan ini menjadi perhatian serius bagi pihak berwenang, dan langkah-langkah sedang diambil untuk menangani situasi ini dengan cepat, dan mengamankan keselamatan para sandera,” katanya.

Sementara itu Kapolres Pegunungan Bintang, AKBP Mohamad Dafi Bastomi bersama Wakil Bupati Kris Bakweng Uropmabin, Asisten 1 Nicolaus Urobmabin, Kepala Diskominfo, tokoh adat setempat, serta satuan tugas TNI-Polri dan Satgas Operasi Damai Cartenz, telah mengadakan rapat guna merumuskan langkah-langkah penanganan.

Kapolres mengatakan, Pemerintah Daerah dan aparat keamanan telah menjalin komunikasi melalui tokoh adat di Distrik Okbab untuk mendapatkan informasi terkini mengenai kondisi para korban yang masih disandera.

“Upaya negosiasi dan penyelesaian secara damai menjadi prioritas, namun tetap memperhatikan hukum dan kebijakan yang berlaku. Pemerintah berharap dapat mengatasi situasi ini dengan cepat dan memastikan keselamatan semua pihak yang terlibat,” kata Kapolres dalam keterangan resmi yang dikeluarkan Bidang Humas Polda Papua.

Diketahui sebelumnya, para korban ke Distrik Okbab melakukan survei lokasi rencana pembangunan Tower BTS telekomunikasi.

Setiba di Lapangan Terbang Okbab, rombongan korban didatangi lima orang pelaku diduga anggota dari Kodap XXXV Bintang Timur yang memegang alat tajam. Para pelaku kemudian membawa rombongan menjauh sekitar 50 meter dari landasan Lapangan Terbang Okbab.

Keenam korban diperintahkan pelaku berdiri sejajar, selanjutnya ditelanjangi dan semua barang bawaan korban mulai dari handphone, dompet hingga alat survei dirampas.

Pelaku juga melakukan tindakan kekerasan pembacokan terhadap tiga karyawan PT IBS, yakni saudara Benjamin Sembiring, Amar dan Feryan Erlangga hingga mengalami luka.

Tindakan para pelaku diketahui oleh masyarakat setempat, sehingga beberapa saat kemudian para tokoh adat Distrik Okbab mendatangi lokasi kejadian dan melakukan komunikasi agar enam para korban dapat dilepas. Namun hanya dua orang yang dilepas, yaitu Kepala Dinas Kominfo Alverus Sanuari dan karyawan PT IBS bernama Benjamin Sembiring.

Para pelaku lalu menyampaikan pesan berupa permintaan mereka kepada Pemkab Pegunungan Bintang untuk membayar uang senilai Rp500 juta sebagai tebusan.

Kedua korban kemudian menuju pesawat dan langsung bertolak kembali menuju Oksibil. Setibanya di Oksibil sekitar pukul 11.00 WIT, keduanya langsung menuju RS Oksibil.

Setelah Benjamin Sembiring mendapat penanganan medis, Kepala Dinas Kominfo pergi melaporkan peristiwa yang dialami kepada petinggi Pemkab Pegunungan Bintang dan aparat keamanan.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *