Pertama dalam Sejarah, Hilal 1 Dzulhijjah 1445 H Terlihat di Merauke

Pengamatan Hilal oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Merauke, Gabriel Rettobyaan. Foto: Hendrik Resi/Seputarpapua

MERAUKE, Seputarpapua.com | Tim Falakiyah dari Jayapura bekerjasama Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) wilayah V Jayapura serta Kementerian Agama (Kemenag) Wilayah Papua, berhasil mengamati hilal dari Pantai Lampu Satu, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan untuk menentukan awal Dzulhijjah 1445 Hijriah, Jumat (7/6/2024).

Ini pertama kalinya dalam sejarah, hilal dapat teramati di Merauke, wilayah paling timur Indonesia dan dapat dilihat oleh Tim Falakiyah sekitar pukul 17.33 WIT, meski sempat tertutup awan tebal.

Ketua Tim Falakiyah, Hendra Yulia Rahmah memastikan 1 Dzulhijjah 1445 jatuh pada 7 Juni 2024 atau saat memasuki waktu maghrib di wilayah Merauke hari ini. Hal tersebut dipastikan setelah Tim Falakiyah melihat hilal berbentuk C sekitar pukul 17.33 WIT.

“Puji syukur kepada Allah Subhanahu wa ta’ala, pengamatan hilal di Pantai Lampu Satu pada hari ini tanggal 7 Juni 2024, kita dapat melihat hilal. Hilal teramati pada pukul 17.33 WIT,” ungkap Hendra Yulia Rahmah usai pengamatan hilal.

“Bentuk hilal seperti rambut dengan huruf C. Artinya, di utaranya matahari. Demikian kita bersyukur kepada Allah Subhanahu wa ta’ala, karena sudah hampir bertahun-tahun di tempat ini kita observasi, dan hari ini menjadi puncak dari harapan kita dan terwujud, dan bisa dipastikan malam ini sudah 1 Dzulhijjah,” sambungnya.

Kendati demikian, kata Hendra Yulia Rahmah, pihaknya tetap menunggu hasil Sidang Isbat yang digelar Kemenag RI di Jakarta.

“Ini yang pertama kali, sebagai tonggak mau dibangunnya Pusat Observasi Bulan (POB) di Merauke. Ada sekitar 200 meter dari sini. Insyallah tiga lantai, dan Kepala Kantor Agama Merauke mengawal pembangunan tersebut,” katanya.

“Mudah-mudahan, tahun depan sudah bisa dipakai untuk Rukyatul Hilal diawal Ramadan. Hilal tadi muncul hampir setengah jam lebih. Kita tadi mengamati dari titik pukul 17.33 WIT sampai 17.50 WIT bisa kelihatan dengan bantuan teleskop,” jelasnya.

Pantauan media ini, meski sempat terhalang awan tebal, pemantauan hilal yang dilakukan Tim Kantor Kemenag Wilayah Papua dan BBMKG wilayah V Jayapura, berhasil melihat hilal menggunakan teleskop milik BBMKG V.

Selain itu, ketinggian hilal saat ini sudah mencapai 7 derajat, sedangkan standar penentuan awal bulan sudah bisa ditetapkan ketika beda diposisi 3 derajat.

Pemantauan hilal yang dilakukan sejak pukul 16.00 WIT berakhir usai waktu maghrib untuk wilayah Indonesia timur, yakni sekitar pukul 17.50 WIT.

penulis : Hendrik Resi
editor : Saldi Hermanto

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan