Pelayanan rapid test kata dia dilakukan setiap hari kecuali hari Minggu dan tanggal merah.
Ia mengaku bahwa selama ini juga ada calon pelaku perjalanan yang hasil rapid tes reaktif.
Untuk persiapan libur natal dan tahun baru, pihaknya sudah meminta dan diberikan 1000 alat rapid test. Namun tidak semuanya bisa langsung dipakai habis karena ketersediaan alat rapid tes harus tetap ada.
“Itu sebabnya kenapa kami membatasi, biasanya yang kami prioritaskan adalah yang emergency atau yang mau berangkat satu dua hari, kalau misalnya mau berangkat 3-4 hari kami sarankan ya jangan dulu,” jelas Moses.
Ia menambahkan, untuk biayanya hingga saat ini masih Rp75 ribu.
Tinggalkan Balasan