TIMIKA | Sekretaris Eksekutif Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK), Abraham Timang menegaskan bahwa perubahan LPMAK ke Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) dilakukan secara professional dan tidak ada sistim “jatah-jatah”.
“Sekarang ini jamannya milenial dan mengikuti perkembangan jaman, sehingga tidak ada jatah-jatah,” kata Abraham di Jalan Hasanuddin, Timika, Sabtu (2/11).
Dikatakan ketika LPMAK masih berstatus lembaga, sistim yang dilakukan atas penunjukan siapa yang memimpin seperti sebelumnya dipmpin Almarhum John Nakiaya dari suku Kamoro kemudian diganti Emanuek Kemong dari Amungme selanjutnya dirinya yang juga dari Amungme.
Abraham Timang juga tidak membantah dua periode LPMA dipimpin oleh suku Amungme. Namin dengan bergantinya status dari lembaga ke yayasan, maka sistim penunjukan tidak lagi diberlakukan.
“Proses seleksi tim sudah membuka peluang mulai 28 Oktober 2019 sampai 3 November 2019 nanti. Sehingga bagi siapapun yang memiliki kemampuan, baik itu dari Amungme maupun Kamoro untuk memasukkan berkas sesuai kriteria yang ada,” katanya.
Kalaupun nanti yang memimpin yayasan dari Suku Kamoro kata Abraham tidak jadi masalah. Karena sudah dilakukan proses seleksi secara professional.
Abraham menjelaskan, setelah proses pendaftaran calon pemimpin sudah ditutup, maka langkah selanjutnya adalah seleksi berkas. Tim akan melakukan seleksi untuk memastikan berkas dunyatakan lengkap, maka akan mengikuti tahapan berikutnya.
“Bagi yang lolos akan mengikuti tes kompetensi, baik tertulis maupun wawancara,” ujarnya.
Kemudian, bagi yang dinyatakan lolos tes tulis dan wawancara, maka dilakukan penyampaian visi dan misi serta program kerja.
“Dengan tahapan-tahapan ini, diharapkan akan mendapatkan figur yang betul-betul bisa menjalankan program dari yayasan. Khususnya yang bisa menyentuh langsung kepada masyarakat,” tuturnya.
Reporter : Mujiono
Editor: Misba
Tinggalkan Balasan