TIMIKA | Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) terus meningkatkan pelayanan masyarakat khususnya di bidang kesehatan.
Yayasan yang mengelola dana kemitraan PT Freeport Indonesia ini terus berinovasi dan menggunakan kesempatan seluas-luasnya untuk meningkatkan kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat khususnya bagi Suku Amungme, Suku Kamoro, dan lima suku kekerabatan lainnya.
Salah satu strategi yang diwujudkan adalah menjalin kerjasama dengan rumah sakit professional dan memiliki fasilitas memadai di luar Kabupaten Mimika.
Adapun rumah sakit yang sudah bekerjasama dengan YPMAK adalah Rumah Sakit St. Carolus di Jakarta Pusat, penandatanganan dilaksanakan pada Senin, 14 Maret 2022. Juga terdapat Primaya Hospital PGI Cikini Jakarta yang sudah teken kerjasama pada Rabu, 15 Maret 2022.
Sebelumnya YPMAK juga menjalin kerjasama dengan RS Provita dan RS Dian Harapan di Jayapura serta RS Stela Maris di Makassar.
Tidak tanggung-tanggung, untuk menangani rujukan pasien yang mengalami insiden patah tulang berat, kelainan tulang sejak lahir, dan bahkan kangker tulang, YPMAK menjalin kerjasama dengan Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso di Solo, Jawa Tengah.
Penandatanganan kerjasama itu dilaksanakan pada 17 Maret 2022 dan saat ini sudah menangani sejumlah pasien dari Mimika dengan rentang umur balita hingga dewasa.
“Semata-mata untuk menindaklanjuti tindakan-tindak medis yang tidak dapat ditangani di Kabupaten Mimika. Supaya masyarakat ini mendapatkan pelayanan kesehatan yang maksimal,” ungkap Wadir Program dan Monev YPMAK, Nur Ihfa Karupukaro kepada seputarpapua.com di ruang kerjanya, Selasa (22/3/2022).
Wakil Direktur Program dan Monev YPMAK, Nur Ihfa Karupukaro memberikan sambutan dalam Kegiatan Penandatanganan Naskah Perjanjian Kerjasama dengan RSO Prof. Dr. R. Soeharso di Solo, Jawa Tengah, 17 Maret 2022. (Foto: Humas YPMAK)
Ihfa dan YPMAK sangat optimis dengan adanya dana kemitraan dari PT Freeport ini bisa membantu masyarakat dalam pelayanan kesehatan terutama penyakit-penyakit yang tidak bisa ditangani di Rumah Sakit yang ada Kabupaten Mimika.
“Oleh sebab itu kita rujuk ke rumah sakit yang professional, memiliki fasilitas yang memadai, kita berharap pasien yang kita kirim itu bisa mendapat manfaat dan sembuh, dan pulang kembali ke Timika,” kata Ihfa.
Hal ini dilaksanakan oleh YPMAK sebab pada umumnya kondisi ekonomi masyarakat lokal serta pengetahuan tentang rumah sakit rujukan sangat terbatas. YPMAK juga menyadari bahwa pelayanan kesehatan masyarakat tidak hanya fokus pada pengobatan penyakit-penyakit ringan, namun juga penyakit-penyakit berat seperti kangker, patah tulang berat dan lainnya.
Kuota pasien pun ditegaskan Ihfa, tidak dibatasi. Setiap ada pasien yang butuh rujukan ke luar Mimika dengan rekomendasi dari dokter, maka tentu akan dipenuhi.
Secara alur pelayanan, pengajuan rujukan yang dapat diperoleh masyarakat tentu melalui rekomendasi dari rumah sakit dan dokter yang sebelumnya menangani pasien di Kabupaten Mimika.
“Jadi kalau sudah ada rekomendasi, ada catatan dari medis bahwa rumah sakit di Mimika tidak dapat menangani penyakit yang notabenenya kritis, nah itu akan kita kirim pasiennya,” terang Ihfa.
Tidah hanya itu, YPMAK juga menyadari kebutuhan pasien rujukan diluar kebutuhan medis seperti perlunya keluarga pasien menemani saat masa pengobatan. Oleh karenanya, selain pasien mendapat fasilitas kesehatan yang cukup memadai, keluarga pasien juga diberikan fasilitas selama menemani pasien.
Keluarga pasien dalam perjalanannya bahkan mendapatkan rumah singgah atau penginapan selama menemani pasien berobat juga fasilitas lainnya serta jaminan berobat jika keluarga pasien sakit selama menemani pasien.
“Jadi sudah satu paket disitu. Mereka harus mendapatkan fasilitas kesehatan yang terbaik supaya mereka sehat. Lalu pulang dengan senyuman, tujuan kita itu,” pungkasnya.
- Tag :
- Amungme-Kamoro,
- RSMM Mimika,
- YPMAK Mimika
Tinggalkan Balasan
Anda Harus Login untuk berkomentar. Belum Punya Akun ? Daftar Gratis