Pesawat ATR Segera Masuk, Asmat Siap Jadi Tujuan Wisata Kelas Dunia

TINJAU | Bupati Asmat Elisa Kambu meninjau runway dan mengecek kendaraan pemadam kebakaran di Bandara Ewer, Selasa (8/9/2020). (Foto: Sevianto Pakiding/SP)
TINJAU | Bupati Asmat Elisa Kambu meninjau runway dan mengecek kendaraan pemadam kebakaran di Bandara Ewer, Selasa (8/9/2020). (Foto: Sevianto Pakiding/SP)

Bandara Ewer dirintis sejak 1960an dengan landas pacu (runway) sepanjang 600 meter, ketika itu masih menggunakan tikar baja.

Setelah Asmat menjadi kabupaten baru dimekarkan dari Kabupaten Merauke, pemerintah mulai berupaya meningkatkan kapasitas Bandara Ewer untuk bisa didarati pesawat berbadan besar.

Upaya tersebut mulai terwujud di masa kepemimpinan Elisa Kambu – Thomas Eppe Safanpo, melanjutkan pembangunan bupati sebelumnya Yuvensius Alfonsius Biakai (2010-2015) dan Penjabat Bupati Elisa F. Aury (2015).

“Setelah saya dengan pak Thom (Thomas Safanpo) terpilih dan dilantik, kami fokus pada enam pembangunan infrastruktur utama, salah satunya adalah bandara,” kata Kambu.

 

TINJAU | Bupati Asmat Elisa Kambu meninjau runway dan mengecek kendaraan pemadam kebakaran di Bandara Ewer, Selasa (8/9/2020). (Foto: Sevianto Pakiding/SP)

 

Kambu mengatakan, pembangunan Bandara Ewer menelan biaya cukup besar hingga ratusan miliar, yang bersumber dari APBD Kabupaten Asmat, Pemprov Papua, dan pemerintah pusat melalui Kemenhub RI.

Adapun fasilitas yang dikembangkan adalah landas pacu dari 600 m menjadi 1.650 m x 30 m, dimana 450 m dikerjakan pada 2019 yang tinggal menunggu uji teknis oleh Direktorat Bandar Udara Kemenhub, untuk syarat kelayakan pendaratan pesawat ATR.

“Landas pacu yang sudah digunakan 1.200 meter, sementara penambahan 450 meter belum digunakan. Karena masa pandemi Covid-19 sehingga belum dilakukan uji teknis oleh Direktorat Bandara,” kata Kambu.

Pada sisi keselamatan dan keamanan penerbangan, Bandara Ewer kini telah dilengkapi dengan Fire Fighting Kategori IV (kendaraan pemadam kebakaran), serta melanjutkan pembuatan runway strip.

Advertisements

“Mobil damkar ini salah satu persyaratan yang diminta sesuai prosedur pendaratan pesawat ATR. Atas koordinasi dengan pihak bandara, kendaraan damkar ini kita bawa dari Bandara Mopa, Merauke,” katanya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan