Velix Wanggai: Kepemimpinan Kondomo Jadi Pondasi dan Sejarah Provinsi Papua Pegunungan

WAMENA | Penjabat (Pj) Gubernur Papua Pegunungan, Velix Vernando Wanggai memastikan bahwa perjalanan kepemimpinan yang lama akan menjadi sejarah dan pondasi untuk roda pemerintahan selanjutnya.

Velix menyatakan hal itu dalam serah terima jabatan dari Penjabat Gubernur Papua Pegunungan sebelumnya, Nikolaus Kondomo kepada dirinya yang dilaksanakan di Kantor Kemendagri RI, Jakarta Pusat, Jumat (8/12/2023).

Velix mengatakan, dalam kepemimpinan Nikolaus Kondomo telah dilakukan sejumlah hal yang baik, mulai dari sisi pemerintahan, pendidikan, kesehatan hingga pelayanan publik.

“Penyiapan kelembagaan pemerintahan adalah inisiasi pondasi yang baik untuk dilanjutkan,” kata Velix.

Velix bahkan mengaku akan melanjutkan sejumlah hal yang telah diletakkan oleh kepemimpinan sebelumnya, mulai dari aspek kerangka perencanaan rencana pembangunan daerah atau RPD, berbagai dokumen teknis sektoral, kerangka pembiayaan 1 tahun yang telah berjalan (APBD 2023), hingga bentuk kebijakan keuangan dan program strategis yang ada dalam APBD.

Kemudian kelembagaan yang telah dilakukan, mulai dari sisi perangkat organisasi, MRP, KPU dan Bawaslu, termasuk pada kerangka program strategis nasional.

Velix menyebut, arahan tujuh poin dari Wamendagri yang menjadi prioritas ke depan dan dilaksanakan dalam konteks penyiapan kerangka fiskal APBD, harus diselesaikan dalam waktu satu minggu hingga menjelang akhir tahun 2023.

“Pada 2024, kerangka perencanaan dan data menjadi hal yang sangat penting yang harus diletakkan dari seluruh OPD, karena menjadi panduan. Harapannya, dengan perencanaan yang baik, maka program-program bisa berjalan dengan tepat,” katanya.

Pemprov Papua Pegunungan juga akan terus berkoordinasi dengan BP3OKP untuk sinkronisasi harmonisasi kebijakan anggaran program dari pusat ke provinsi dan kabupaten/kota.

“Saya harapkan dukungan para tokoh untuk bergandengan tangan berkolaborasi untuk membangun rumah baru kita, Honai baru Provinsi Papua Pegunungan,” pungkasnya.

penulis : Amin Momiage

editor : Saldi Hermanto