Lebih jauh, sebut dia, elemen di dalam negara dianggap ikut mengkondisikan situasi, sehingga lahir suatu kondisi yang mengharuskan masyarakat mengosongkan wilayah itu, guna melancarkan kegiatan pertambangan.
Kata Hamid, hal semacam itu menjadi pola umum di dunia seperti yang terjadi di Amerika Latin, Brazil, dan negara-negaea lain yang kaya akan sumber daya alam termasuk Indonesia.
“Konflik ini akan terus tumbuh, terus terjadi kalau sumber daya alam itu tidak dikelola dengan memperhatikan hak asasi manusia, kelestarian lingkungan, dan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih,” ujarnya.
Tinggalkan Balasan