Kemudian diusia yang ke 14 ini, dirinya kembali mengikuti ajang modeling tingkat nasional di Padang, yakni MTSI. Ajang ini agak sedikit berat, karena menguras tenaga, waktu dan pikiran.
Bayangkan, sejak pertama datang dirinya langsung mengikuti beberapa kegiatan, mulai photoshoot, koreografer, sampai presentasi. Semua itu dilakukan dengan senang hati, karena banyak teman-teman lainnya.
“Walaupun itu perlombaan dan peserta membawa nama baik daerah, tapi saya tidak terlalu memandang itu. Karena yang saya pikirkan adalah menambah ilmu, pengalaman, dan pertemanan. Tapi saya bangga jadi wakil Papua Barat,” ujarnya.
“Ilmu yang didapatkan dari MTSI banyak sekali, mulai pengetahuan umum, pembentukan karakter, etika, dan lainnya” tuturnya.
Di ajang MTSI itu Melisa sendiri memiliki prinsip ‘never give up’ (pantang menyerah). Kenapa, walaupun dari Papua tetapi dirinya juga memiliki kemampuan yang sama dengan peserta dari daerah lain.
Terbukti, pada 13 Juni 2021 saat grand final, dirinya masuk ke 10 besar. Kemudian setelah presentasi, dirinya masuk ke enam top besar.
Di saat 6 top besar, masing-masing peserta diberikan waktu untuk melakukan presentasi. Di saat itu, dirinya mempresentasikan tentang perempuan dan anak. Di 6 top besar sendiri dirinya yang paling muda, karena lainnya 16-19 tahun.
“Waktu itu saya pikir saya tidak masuk dalam 6 top besar. Namun saat disebut nomor undian 04, maka saya senang sekali,” ujar Melisa.
“Tuhan masih memberikan kesempatan pada saya, dan keluar sebagai runner up. Itu merupakan hal yang luar biasa,” ungkapnya.
- Tag :
- Feature,
- Feature Inspiratif,
- Feature Kisah,
- Inspiratif
Tinggalkan Balasan
Anda Harus Login untuk berkomentar. Belum Punya Akun ? Daftar Gratis