Cerita ‘Kanjeng Mami’ Jualan Cakbor Hingga Bangkit dari Keterpurukan Ekonomi

PAKAIAN | Kanjeng Mami saat menjual pakaian bekas pakai di lapak dadakannya, Senin (12/4/2021). (Foto: Anya Fatma/SeputarPapua)
PAKAIAN | Kanjeng Mami saat menjual pakaian bekas pakai di lapak dadakannya, Senin (12/4/2021). (Foto: Anya Fatma/SeputarPapua)

Melihat situasi pasar online di Timika yang sudah banyak menjual pakaian baru, menjadi salah satu alasan ibu berambut pirang itu memilih menjual pakaian bekas.

“Orang jual barang baru banyak, cabo kan jarang, tapi pas jual luar biasa kali laris,” katanya lagi dengan logat Batak.

Ia mengisahkan, awal-awal memasarkan di Facebook untuk melakukan siaran langsung di grup jual beli masyarakat di Kota Timika namun harus membayar biaya admin Rp100 ribu.

“Waktu itu uangku di ATM hanya ada Rp180 ribu, kau bayangkan itu. Lucu kali kalau ku ingat-ingat,” kenangnya sambil tertawa terbahak-bahak.

Sambil sesekali merapikan poni rambut yang menutupi alisnya, Kanjeng Mami menceritakan sebelum menjalankan usaha ini, kondisi ekonomi keluarganya menurun. Belum lagi ada hutang yang harus dibayar.

“Istilahnya batuk-batuk ekonomi ku. Tapi sejak jual ini satu-satu saya bayar (hutang) selesaikan,” kenangnya.

Meski pun usahanya ini sudah dibilang sukses, Ia tetap terus berbagi tips berjualan kepada penjual cakbor lainnya. Walau pun banyak yang menjual cakbor, menurutnya, jangan pesimis karena rejeki masing-masing orang sudah Tuhan atur.

“Sebagai pebisnis harus perkuat kuda-kuda. Begitulah istilahnya,” ujarnya.

Ia juga berpesan agar jangan bermalas-malasan. Jangan malu mengerjakan apapun selagi itu halal.

“Tuhan berkati itu sudah kewajiban, tapi mau gak kita kerja,” katanya.

Reporter: Anya Fatma
Editor: Sevianto

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan