Kisah Alion Belau yang Inspiratif, Perjuangan Menuju Sekolah Pilot di Amerika

Pilot Alion Belau
Pilot Alion Belau (Foto: Ist)

ALION Belau akhirnya lulus dari bangku SMA pada tahun 2012 di Semarang, Jawa Tengah. Namun, setelah lulus ia tidak langsung melanjutkan pendidikan ke jenjang kuliah, lantaran ada banyak kendala yang harus dihadapinya. Akhirnya Alion menganggur selama beberapa bulan.

Alion diberi pilihan oleh pihak asrama ingin mengambil jurusan apa. Namun Pilihan Alion teguh pada cita-citanya, yaitu ingin menjadi seorang pilot. Tetapi pada saat itu menurut Alion, terdapat perdebatan diinternal LPMAK (sekarang YPMAK)terkait pilihan jurusan kuliahnya, sehingga ia harus menunggu proses yang cukup lama.

Menurut pemikiran Alion saat itu, kemungkinan saja karena biaya sekolah penerbang cukup mahal, sehingga LPMAK untuk mengambil keputusan harus mendapat persetujuan dari seluruh badan pengurus yang ada, tidak serta merta langsung menyetujui keinginan Alion.

“Menurut saya, mungkin karena biaya sekolah penerbangan itu sangat mahal, sehingga memang harus ada keputusan yang dikeluarkan dari seluruh badan pengurus LPMAK, tidak bisa satu dua orang saja” kata Alion.

“Akhirnya itu menjadi pertimbangan besar, dan itu menunda saya untuk melanjutkan di sekolah penerbangan. Itu butuh waktu yang lama untuk mengambil keputusan apakah saya dibiayai di sekolah pilot atau tidak,” lanjutnya.

Sambil menunggu itu, Alion diminta pihak asrama untuk memilih jurusan lainnya sementara, tetapi Alion bersikeras dan mengatakan jika tidak dibiayai ke sekolah jurusan penerbangan, lebih baik ia pulang dan kembali ke Timika untuk mencari kerja hanya dengan modal ijazah SMA.

“Jadi kalau tidak mau biaya saya sekolah pilot, saya pulang. Saya tahu buat jerat, saya tahu berburu babi hutan. Saya tahu karena bapak saya sudah ajari. Saya bisa kembali ke hutan, karena saya sudah besar. Jadi saya bilang terima kasih saja sudah biayai SMA saya, jadi kalau saya tidak jadi pilot saya kembali ke hutan, atau saya cari kerja pakai ijazah SMA,” ujarnya.

Apa yang dikatakan Alion bukanlah ancaman, melainkan yang sesungguhnya keluar dari dalam hati melalui ucapan mulutnya. Sebab, Alion beranggapan semenjak datang ke Semarang pihak asrama sudah mengetahui cita-citanya, apalagi hal-hal yang sudah ditunjukkannnya selama di berada di asrama, seperti keuletan mempelajari bahasa inggris yang menjadi hal dasar untuk menjadi seorang pilot.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *